Mbah Moen: Subuhan Kesiangan Lebih Baik, Dari pada Subuh Tepat Waktu Tapi Tidur Lagi

KH. Maimoen Zubair, Ulama kharismatik Ahlusunnah wal Wajamaah asal Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Dalam satu sekempatan pengasuh Pesantren Al-Anwar, Sarang ini dawuh (memberikan nasihat) pada para santrinya:
Ono ulama’ sing dawuh, Sholat subuh kawanen iku luwih apik ketimbang sholat subuh ora kawanen nanging bar subuh mapan turu.” (Ada sebagian Ulama’ berkata, Sholat subuh kesiangan (Shalat subuh di akhir waktu) itu lebih baik daripada sholat subuh tepat waktu tapi setelah subuh tidur).
Dengan dawuh ini tentunya Mbah Moen bukan berarti ‘melegalkan’ sholat subuh kesiangan akan tetapi yang perlu digaris bawahi adalah bahwa betapa jeleknya tidur setelah subuh, selain bisa merusak kesehatan ternyata banyak juga efek negatif yang ditimbulkan dari tidur setelah subuh baik secara jasmani, rohani, maupun psikis.
Dalam kitab Tadzkiroh karya Imam Jalaluddin Assuyuti dijelaskan bahwa;
Tidur di permulaan siang (pagi hari) disebut ﻋﻴﻠﻮﻟﺔ yaitu (menyebabkan) kefakiran.
Tidur di waktu dluha disebut ﻓﻴﻠﻮﻟﺔ, (menyebabkan) kelemahan/lesu pada badan.
Tidur ketika tergelincir matahari (zawal) disebut ﻗﻴﻠﻮﻟﺔ, dapat menambah (kecerdasan) akal.
Tidur setelah zawal disebut ﺧﻴﻠﻮﻟﺔ ,dapat menghalangi antara orang itu dan sholat.

Komentar

Postingan Populer